Rabu, 18 Februari 2015

Fenomena Pekanbaru dilanda demam batu akik

Entah apa asal muasalnya., setahun belakangan ini wabah batu akik melanda kota pekanbaru, tren ini seperti tren – tren sebelumnya yang pernah melanda kota ini. ingat dulu tidak, tren cappuccino cincau mewabah, sepanjang jalan orang berjualan capcin (cappuccino cincau red) saja. Kalau sekarang mungkin sedang tren batu akik yang lagi booming, semua orang pakai batu akik.


Demam batu akik memang gila-gilan melanda warga pekanbaru, bagaimana tidak, setiap kita melangkah terdengar sreeeet….sreeet., bunyi mesin gerinda meraut batu, kalau dulu, sekitar dua tahun yang lalu, yah palingan kita jumpai apabila kita  melintas pasar samping Ramayana atau dipasar palapa Jalan durian, disanalah bisa kita jumpai seniman asah batu, itupun masih sepi dan asah batunya masih secara manual pakai pengerak roda sepeda.. tapi sekarang tiap sudut kota sampai kekampung – kampung,  ada saja orang yang membuka lapak asah batu.
Dulu  batu akik hanyak diminati kalangan tertentu, utamanya kaum orang – orang yang sudah berumur (baca : tua) , kesannya kalau ada anak muda yang pakai batu akik besar, kontan terlintas saja di pikiran kita kok mirip Tessy ya… dan langsung  saja men – judge  orang tersebut katrok, kampungan, norak, dan tidak tahu mode, ah .. itu sih dulu, masa – masa dulu, tapi kalau sekarang, eit, jangan coba-coba ya sob..!, anak SD saja pakai batu akik .
warga Pekanbaru menurut saya memang haus akan  sesuatu yang segar dan menghibur Beberapa tahun kedepan entah apa lagi yang akan muncul.. ayo para entrepreneur, pikirkanlah dari sekarang apa yang akan dimunculkan beberapa tahun kedepan., kan lumayan bisa  invest dari sekarang. Pernah saya baca disebuah surat kabar, seorang perintis usaha batu akik di Pekanbaru, omzet bisnisnya sekarang ini bahkan bisa tembus 20 juta-an  sehari, gila gak tu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan pesan disini,..!