Kamis, 11 Desember 2014

Setelah membaca buku " Chairul Tanjung si Anak Singkung"


Membaca buku biografi  Chairul Tanjung yang saya beli beberapa hari yg  lalu.., saya berasa tiada berguna dan tiada apa -apa, dan saya menyadari sepenuhnya kekeliruan saya tentang makna hidup, Chairul Tanjung umur 30 tahun sudah memilik 3 buah pabrik sepatu dengan  nilai asset sudah milaran rupiah.., umur 35 an mendirikan bandung supermall seharga 100 millaar, umur 40 mengakuisisi bank mega yang telah bangkrut dan dalam 2 tahun sudah menjadi bank 11 bank terbaik di Indonesia dengan nilai pendapatan 240 millar pertahun. dan dengan bisnis yang diraihnya tersebut, beliau dapat  memberikan penghidupan yang layak  bagi 75000 orang karyawannya.  Chairul Tanjung mendapatkan semua itu tidaklah dengan semudah membalik telapak tangan. Pernah merasakan kepahitan belenggu kemiskinan dimasa anak anak sampai  remaja., pernah tinggal didaerah terkumuh di Jakarta, rumah sempit dengan kamar mandi diluar yang dipakai bersama – sama tetangga.  pernah tinggal di sebuah ruangan losmen yang di isi delapan beranak. bahkan untuk  mendaftar kuliah ibunya sampai menggadaikan kain halus milik keluarga. Menyadari keluarganya sudah memberikan segalanya demi kelanjutan pendidikannya,  mulai hari itu CT bertekat tidak lagi meminta uang kepada orang tua. Mulailah ia berbisnis kecil kecilan di kampus, mulai dari jasa fotocopy diktat kuliah sampai jualan bahan praktik kedokteran gigi. Alhasil sedikit demi sedikit ia bisa merintis bisnisnya  untuk membiayai kuliahnya, bahkan bisa pula membantu beban ekonomi keluarganya...
Nah  saya.. 
Hampir sama kisah  saya denga CT, sampai-sampai suatu saat Honda CB kesayangan ayah yang menemaninya mencari nafkah dijual untuk pendafaran biaya sekolah kami.
Setelah bisa menghidupi diri sendiri, bekerja sampai berkuliah, sampai bias beli spda motr sendiri dan nyicil rumah kpr, dan saya terjebak dalam sebuah kesalahan, kesalahan saya adalah.. saya terlalu focus untuk hanya mencukupi  kebutuhan saya saja..kebutuhan kuliah saya, pikir saya waktu itu asal tidak membebani orang tua lagi, saya pikir sudah lebih dari cukup, saya tidak berusaha sekuat tenaga lagi  untuk mendapatkan uang yang lebih lagi,membantu orang tua dan membiaya sekolah adik- Adik.. saya terlena hanya dengan kepentingan diri saya semata..sedangkan CT bisa bekerja 18 jam sehari, tanpa libur satu haripun.

Sampai akhirnya, kehidupan saya tidak berubah, bahkan semakin terpuruk, rumah kpr terpaksa harus dijual lagi, saya tidak pernah belajar untuk melebihi pendapatan saya lebih dari sekedar mencukupi diri sendiri.. setelah berkeluarga terasa saya tidak lulus ujian, karena tidak terbiasa melebihi penghasilan selain untuk diri saya jadi kelimpungan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga saya..
Saya merenung.., setelah membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat yang membius dari buku Chairul Tanjung si Anak Singkong,  buku biografi ct ini benar2 luar biasa, mencerahkan dan  menyadarkan saya bahwa saya harus jadi orang berpunya..jadi orang yang bisa berguna bagi orang lain.

Apakah ini semuah sudah terlambat.., ? disaat umur saya udah diambang 33 tahun. Hatiku membatin.
Cling – cling ..Sepersekian detik Dalam lamunan hati yang sedang galau..,secara kebetulan atau tidak Tuhan menjawab kegalauan saya melalui sebuah  sms  dari operator seluler yang menjawab pertanyaan hati saya, sms itu  berbunyi “ Selamat ! anda masih punya kesempatan beli PAKET 500 hari ini,. saya tidaklah memaknai  seluruh isi sms tersebut secara keseluruhan, tapi saya hanya memenggal sampai kalimat “. Selamat !, anda masih punya kesempatan”..mungkin ini adalah sebuah pertanda, Tuhan menjawab pertanyaanku langsung , tidak sampai 1 detik, gumamku dalam hati.. mungkin saya memang masih punya kesempatan yang diberikan Tuhan kepda Saya.. aku akan berusahaa..  Terimakasih Tuhan atas umur dan kesehatan yang Engkau berikan sampai hari ini : )



   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan pesan disini,..!